Mengenal Hari Siwaratri di Indonesia: Asa Usul, Makna, Ritual dan Tradisi

ritual agama hindu di Bali dan lombok
Foto: Adhista Raw/PEXELS

PROGRES.ID – Hari Siwaratri, atau juga dikenal sebagai Hari Raya Catur Brata Penyepian, adalah momen sakral dalam agama Hindu yang diperingati oleh umat Hindu di Indonesia dan berbagai belahan dunia.

Merupakan perayaan yang sarat makna spiritual, Hari Siwaratri jatuh pada malam hari yang dianggap penuh dengan energi positif dan pemujaan kepada Sang Pencipta.

Bacaan Lainnya

Asal Usul dan Makna

Hari Siwaratri dirayakan setiap tahun pada bulan Phalguna dalam kalender Hindu, yang biasanya jatuh pada bulan Februari atau Maret dalam kalender Gregorian. Menurut legenda Hindu, Siwaratri adalah hari ketika Dewa Siwa melakukan Tandava, tarian kosmik yang menggambarkan siklus kehidupan, penciptaan, dan kehancuran.

Makna mendalam terkandung dalam peringatan ini, di mana umat Hindu menggunakan momen ini untuk melakukan ibadah dan meditasi. Mereka percaya bahwa dengan berpuasa dan menyepi pada malam Siwaratri, mereka dapat membersihkan pikiran dan jiwa, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Siwa.

Ritual dan Tradisi

Perayaan Hari Siwaratri dipenuhi dengan ritual dan tradisi yang menggugah spiritualitas. Pada malam Siwaratri, umat Hindu berkumpul di pura atau kuil untuk melakukan puja bakti. Mereka membawa persembahan seperti bunga, dupa, dan buah-buahan sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan Siwa.

Selama malam tersebut, umat Hindu juga melaksanakan puasa penuh, menahan diri dari makanan dan minuman. Puasa ini dianggap sebagai bentuk pengendalian diri dan dedikasi kepada Tuhan. Selain itu, mereka menghabiskan waktu untuk bermeditasi, membaca kitab suci, dan merenungkan makna kehidupan.

Kesederhanaan dan Kedamaian

Hari Siwaratri juga dikenal sebagai Catur Brata Penyepian, yang berarti empat bentuk penyepian atau keheningan. Keempat penyepian ini mencakup:

  1. Amati Brata: Menahan diri dari keinginan duniawi dan menyucikan pikiran.
  2. Amaya Brata: Menahan diri dari berbohong atau mengatakan hal yang tidak benar.
  3. Amani Brata: Menahan diri dari amarah dan emosi negatif.
  4. Amrta Brata: Menahan diri dari makan dan minum selama 24 jam.

Kesederhanaan dalam menjalani keempat penyepian ini membawa umat Hindu menuju kedamaian batin. Hari Siwaratri menjadi momen refleksi, memungkinkan mereka untuk membuang sifat egois dan mencapai kesadaran spiritual.

Merayakan Keanugerahan Hidup

Hari Siwaratri bukan hanya tentang perayaan agama, tetapi juga sebuah peringatan universal tentang kehidupan, keberanian, dan penerimaan atas siklus alam semesta. Di tengah kesederhanaan dan keheningan malam Siwaratri, umat Hindu di Indonesia merayakan keanugerahan hidup dan menjalin harmoni dengan Sang Pencipta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.