Bolehkah Mandi Junub Sudah Masuk Waktu Subuh Saat Puasa Ramadan?

ilustrasi mandi
Ilustrasi mandi (Foto: Pexels)

PROGRES.ID – Pembahasan mengenai syariat Islam terkait ibadah puasa Ramadan telah diuraikan dalam berbagai sumber, mulai dari Al-Quran, Hadits, hingga Ijtima Ulama.

Salah satu aspek penting yang dibahas adalah kewajiban bagi wanita untuk membersihkan diri setelah masa haid atau nifas agar dapat kembali berpuasa Ramadan.

Bacaan Lainnya

Namun, seringkali muncul pertanyaan, apakah boleh mandi wajib setelah sahur? Dan kapan sebaiknya mandi wajib dilakukan?

Mandi wajib, dalam terminologi Islam, merujuk pada tindakan menuangkan air ke seluruh badan dengan cara tertentu, bertujuan untuk menghilangkan hadast besar. Alasan seseorang harus mandi wajib termasuk setelah melakukan hubungan badan, haid, nifas, dan sebagainya.

Ketika seseorang belum melaksanakan mandi wajib setelah mengalami hadast besar, ibadah-ibadah seperti sholat dan puasa, termasuk puasa Ramadhan, tidak akan sah dilakukan.

Namun, bolehkah mandi wajib dilakukan setelah sahur? Jawabannya adalah ya. Meskipun kondisi tertentu seperti air terlalu dingin atau cuaca yang ekstrem bisa menjadi penghambat, seseorang masih diizinkan untuk menunda mandi wajibnya hingga pagi hari sebelum fajar.

Hal ini didukung oleh sebuah hadits yang menceritakan Nabi Muhammad Saw yang mandi dan berpuasa setelah masuk waktu subuh, meskipun beliau dalam keadaan junub karena berhubungan intim sebelumnya.

Nabi Muhammad Saw pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena berjima. Setelah masuk waktu subuh tiba, beliau mandi dan berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Syekh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan bahwa jika seseorang masih dalam keadaan junub atau wanita yang sudah bersuci dari haid sebelum fajar, kemudian keduanya mandi setelah fajar, maka puasa pada hari itu tetap sah.

Namun, disarankan untuk melakukan mandi wajib sebelum sahur jika tidak ada halangan tertentu. Ini karena hadas besar bukanlah syarat sah puasa. Sebagai contoh, jika seseorang bermimpi basah di siang hari bulan Ramadan, puasanya tidak batal meskipun tidak langsung mandi saat itu juga. Mandi wajib baru diperlukan ketika akan melaksanakan salat.

Dalam kesimpulannya, memang boleh mandi wajib setelah sahur, seperti yang dijelaskan dalam hadits shahih yang telah disebutkan. Namun, sebaiknya mandi wajib dilakukan sebelum sahur jika memungkinkan. Hal ini sesuai dengan prinsip menjaga kesucian dan kesiapan dalam menjalankan ibadah, terutama di bulan suci Ramadan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.