Sensus Ekonomi 2016 Sebagai Fondasi Ekonomi Bangsa

Suhanderi BPS Provinsi Bengkulu
Suhanderi

Oleh: Suhanderi, SH

Prof. Dr. Anne Booth dalam artikelnya berjudul “Pertumbuhan dan Kemandekan Dalam Era Pembangunan Bangsa: Penampilan Ekonomi Indonesia Dari 1950-1965”, menyebutkan bahwa faktor utama menyebabkan keengganan Belanda untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia adalah karena Belanda menganggap pentingnya Indonesia secara ekonomis bagi Belanda. Menurut perkiraan Derksen dan Tinbergen pertamakali diterbitkan dalam memorandum rahasia selama perang, penghasilan dari Indonesia berjumlah 15 % dari total pendapatan Nasional Belanda dalam dekade 1925-1934. Pendapatan dari Indonesia mencakup pendapatan yang diterima dari keuntungan perusahaan, deviden, uang sewa, pensiun dan perdagangan-jasa dan barang-barang kolonial. (Sumber: J.Thomas Linblad, Fondasi Historis Ekonomi Indonesia, 2002; Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM). Kondisi ini diterjemahkan bahwa betapa penting peranan perekonomian Indonesia bagi kelangsungan Belanda saat itu. Menjadi pertanyaan, apakah sekarang perekonomian Indonesia masih memegang peranan penting bagi Belanda? Jawabannya tentu, bahkan dengan kedaulatan atau kemerdekaannya, perekonomian Indonesia tidak saja memegang peranan penting bagi Belanda tapi juga bagi ASEAN bahkan seluruh negara didunia (sejak 2008 Indonesia merupakan anggota G20). Untuk tetap menjadi penentu, maka perekonomian yang dibangun haruslah memiliki fondasi yang kuat. Salah satunya dengan mengetahui peta potensi kekuatan perekonomian Indonesia. Instrument untuk memotret hal tersebut dapat diperoleh melalui Sensus Ekonomi.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, Sensus Ekonomi diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang pelaksanaannya setiap sepuluh tahun sekali dengan penyelenggaraan pada tahun berakhiran angka enam sejak tahun 1986. Ini artinya pada tahun 2016, bangsa Indonesia kembali melaksanakan hajatan nasional Sensus Ekonomi yang ke-empat kalinya dengan pendataan lapangan (listing) dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Mei 2016 secara serentak seluruh Indoesia (termasuk Provinsi Bengkulu). Pendataan Sensus Ekonomi 2016 melibatkan 340 ribuan petugas dengan jumlah usaha/perusahaan yang didata mencapai 24 juta. Usaha/perusahaan ini mencakup seluruh skala usaha baik kecil,menengah maupun besar (kecuali sektor pertanian), termasuk didalamnya usaha yang saat ini cukup trend seperti online business , franchise business hingga dipantau pula usaha kreatif dan peran pengusaha perempuan.

Momentum Sensus Ekonomi 2016 tentunya harus dimanfaatkan dan didukung semua pihak, karena hasilnya tidak hanya untuk kalangan dunia usaha tapi juga bagi pemerintah, maupun rakyat Indonesia secara umum. Sebab data hasil Sensus Ekonomi 2016 akan memberikan gambaran terkini pemetaan daya saing bisnis menurut wilayah, prospek bisnis (pengembangan rantai usaha baru) , pemanfaatan TIK untuk inovasi bisnis, perencanaan investasi yang mana semuanya dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, masalah ketenagakerjaan dan pemerataan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia dimasa mendatang. Begitu pentingnya Sensus Ekonomi juga disampaikan oleh Kresnayana Yahya selaku Chairperson Enciety Business Consult, dimana dalam acara Perspective Dialogue di Radio Surabaya (18/3/2016), yang menyatakan dibeberapa negara penyelenggaraan kegiatan semacam ini dilakukan dalam kurun 5 tahun sekali. “Kegiatan ini sangat penting dalam merumuskan langkah atau kebijakan yang tepat ke depan. Contohnya ketika inflasi naik, kita tidak tahu secara detail mata rantai usaha mana saja yang menjadi penyebab hal tersebut terjadi. Lalu, mata rantai usaha mana saja yang mampu menjadikan inflasi tersebut dapat turun,” ulas pakar Statistika ITS Surabaya ini. (sumber: http://www.enciety.co/pemerintah-sensus-ekonomi-2016/). Kesadaran untuk mensukseskan Sensus Ekonomi 2016 akan menghasilkan data berkualitas sebagai fondasi untuk memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia kedepan.

Dukungan Penuh Gubernur Bengkulu

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu tahun 2015 mengalami tekanan perlambatan. Berdasarkan hasil rilis resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu tanggal 6 Februari 2016, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu berada pada titik terendah dalam lima tahun terakhir yakni hanya 5,14 persen atau melambat dibanding tahun 2014 sebesar 5,48 persen. (sumber: Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu No.11/02/17/X, 5 Februari 2016). Diperlukan kerja ekstra untuk menggenjot perekonomian Bengkulu agar bisa maju dan sejajar dengan provinsi lain. Harapan masyarakat Bengkulu tentu tertumpu pada strategi pembangunan dari Pemimpin baru pilihan masyarakat pada Pilkada Langsung serentak 9 Desember 2015, Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu (Dr.H. Ridwan Mukti, M.H & Dr. Rohidin Mersyah, M.MA) dengan dukungan penuh dari masyarakat Bengkulu tentunya.

Langkah Gubernur Bengkulu untuk memajukan masyarakat Bengkulu dari ketertinggalan (termasuk didalamnya kemajuan ekonomi) patut diapresiasi. Berbagai kebijakan dilakukan, salah satunya memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 di Provinsi Bengkulu. Melalui Surat Edaran Gubernur Bengkulu Nomor: 500/188/B.4 tanggal 14 Maret 2016 yang ditujukan kepada Para Bupati/Walikota Se-Provinsi Bengkulu. Bupati/ Walikota diminta mendukung kegiatan Sensus Ekonomi 2016 dengan menghimbau masyarakat dan para pelaku usaha di wilayah administrasi pemerintah agar membantu petugas pencacah/pendata Sensus Ekonomi 2016 dengan memberikan jawaban yang benar dan apa adanya/faktual.

Sebagai masyarakat yang menginginkan perubahan dan kemajuan Provinsi Bengkulu yang kita cintai, tentu Edaran Gubernur Bengkulu harus didukung dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Hal lain yang perlu diketahui, bahwa dalam pendataan Sensus Ekonomi 2016 masyarakat tidak perlu khawatir, jawablah dengan jujur setiap pertanyaan petugas karena kerahasiaan jawaban tersebut dijamin undang-undang dan pendataan ini tidak berkaitan dengan pajak.

Lantas apalagi yang kita tunggu? Saatnya kecintaan untuk memajukan Provinsi Bengkulu kita buktikan pada tanggal 1-31 Mei 2016 dengan cara menyambut baik petugas Sensus Ekonomi 2016 dan memberikan jawaban yang jujur agar data yang dihasilkan berkualitas dan bermanfaat bagi pembangunan di Provinsi Bengkulu. AYO KITA SUKSESKAN SENSUS EKONOMI 2016.

* Penulis adalah Aparatur Sipil Negara pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.