Merayakan Tradisi Muharram, Fakta-fakta Menarik tentang Festival Tabot di Bengkulu

Pagelaran tari adat pada Festival Tabut Bengkulu (Media Center Pemprov)

PROGRES.ID– Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, masih ada festival-festival tradisional yang memancarkan keajaiban dan keunikan budaya masa lalu. Salah satunya adalah Festival Tabot di Bengkulu, sebuah perayaan yang dipenuhi dengan nuansa mistis dan kebersamaan. Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, tanggal 1 Muharram Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah jatuh di tengah bulan Juli. Adapun tanggal tepatnya pada 19 Juli 2023.

Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan fakta-fakta menarik tentang festival ini yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang.

Bacaan Lainnya

Asal-usul Festival Tabot
Festival Tabot dipercaya berasal dari tradisi Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam. Konon, festival ini diperkenalkan oleh pedagang Arab dan India yang datang ke Bengkulu pada abad ke-19. Meskipun berakar pada agama Islam, festival ini telah terintegrasi dengan budaya lokal Bengkulu dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat setempat.

Tabot dan Simbolisme
Tabot adalah replika makam Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dibuat dari kayu dan dihiasi dengan kain berwarna-warni serta bunga. Setiap tabot mewakili kelompok komunitas atau keluarga yang berpartisipasi dalam festival. Tabot-tabot ini dibawa dalam prosesi yang dipenuhi dengan kegiatan ritual dan upacara, seperti tarian dan nyanyian, menciptakan suasana yang sangat sakral.

Prosesi Perayaan
Festival Tabot diawali dengan prosesi pengambilan tanah oleh sekelompok kepala suku dan pemuka agama setempat. Tanah ini diyakini memiliki kekuatan magis yang akan memberikan berkah dan kebaikan bagi mereka yang mengikuti festival. Kemudian, tabot-tabot dibawa keliling kota dalam prosesi yang meriah. Para peserta mengenakan pakaian tradisional, sementara musik dan nyanyian mengiringi langkah mereka.

Tari-tarian Ritual
Salah satu daya tarik utama Festival Tabot adalah tarian-tarian ritual yang dilakukan selama prosesi. Tarian ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum dan menggambarkan perjuangan Imam Hussein dalam Pertempuran Karbala. Dengan gerakan yang menggugah jiwa dan kostum yang indah, tarian ini menjadi puncak dari keindahan dan keberagaman budaya Bengkulu.

Kebersamaan dan Toleransi
Festival Tabot merupakan ajang pertemuan dan kebersamaan antara berbagai kelompok masyarakat di Bengkulu. Tak hanya umat Islam, tapi juga orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan etnis turut berpartisipasi dalam perayaan ini. Festival ini menjadi contoh nyata harmoni dan toleransi antaragama di Indonesia, di mana perbedaan digaungkan sebagai kekayaan budaya yang harus dihargai.

Pengaruh Festival Tabot
Festival Tabot telah menginspirasi banyak seniman dan budayawan untuk mengangkat keindahan dan pesan festival ini melalui seni rupa, musik, dan sastra. Banyak karya seni yang terinspirasi oleh festival ini dipamerkan dalam berbagai festival seni dan budaya di Bengkulu, serta di tempat-tempat lain di Indonesia. Festival Tabot tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang tiada tara.

Festival Tabot di Bengkulu bukan hanya perayaan budaya yang indah, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan kepada sejarah dan agama. Dengan fakta-fakta menarik yang diungkapkan di atas, kita dapat lebih mengapresiasi keunikan festival ini dan memahami betapa pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya kita. Festival Tabot adalah jendela yang memungkinkan kita melihat ke dalam sejarah dan kekayaan budaya Bengkulu yang luar biasa.(Koe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.