Gas Melon Langka, Dewan Minta Pemda Turunkan Tim Pengawas

Usin abdisyah Putra Sembiring
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring meminta OPD terkait bisa menindaklanjuti kelangkaan gas 3 Kg yang membuat resah di masyarakat

BENGKULU, PROGRES.ID – Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) atau gas melon, telah menimbulkan perdebatan di kalangan warga Provinsi Bengkulu. Kondisi ini mendorong Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin ABdisyah Putra Sembiring, SH mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera mengambil tindakan.

Menurut Usin, kelangkaan gas melon telah dirasakan warga dalam beberapa waktu terakhir, lantaran mulai susah mendapatkan gas melon. “Kita berharap Pemda dapat segera menyikapinya, jangan sampai setelah banyak warga berteriak-teriak mengeluhkan ketersediaan gas melon, baru Pemda mengambil tindakan. Jadi, sedini mungkin harus segera disikapi,” pinta Usin.

Bacaan Lainnya

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Usin mendorong Pemda bersama dengan pihak-pihak terkait untuk segera menurunkan tim pengawas. Tim ini diharapkan dapat melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap distribusi gas melon. Tujuannya untuk memastikan bahwa gas melon tersedia secara cukup di pasaran, sehingga warga tidak kesulitan lagi.

Warga Kota Bengkulu harus antre mendapatkan gas 3 Kg di pangkalan gas

“Kita prihatin terhadap kelangkaan gas melon ini semakin meningkat, dan diharapkan langkah-langkah konkret segera diambil Pemda untuk mengatasi persoalan. Keamanan dan kenyamanan warga harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi sulit seperti ini,” harap Usin.

Sebelumnya, Kadis ESDM Provinsi Bengkulu, Ir. Mulyani mengemukakan, sebagaimana diketahui kuota gas melon di Provinsi Bengkulu pada tahun ini sekitar 51.491 Matrik Ton (MT) dengan cadangan 3.459 MT. Hingga Juni lalu yang sudah tersalurkan sekitar 50 persen, dari total kuota yang diperuntukkan bagi Provinsi Bengkulu.

“Kita memprediksikan karena permintaan mengalami peningkatan. Salah satunya dari para pedagang kuliner, mengingat saat ini ada event festival Tabut. Bisa jadi setelah 10 Muharram 1445 Hijriyah ini, ketersediaan gas melon kembali normal,” singkatnya. (prw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.