Tony Bennett Meninggal Dunia Dua Pekan Sebelum Ulang Tahun Ke-97

favicon progres.id
Tony bennett lady gaga
Tony Bennett (kiri) bersama Lady Gaga saat tampil di New Orleans Jazz & Heritage Festival di New Orleans, 26 April 2015. Bennett meninggal dunia pada Jumat, 21 Juli 2023, dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-97. (Barry Brecheisen/Invision/AP, File)

PROGRES.ID – Tony Bennett, legenda musik yang sangat terkenal dengan lagu-lagu klasik Amerika, telah meninggalkan dunia pada Jumat (21/7/2023), tepat dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-97.

Suara merdunya mengalun dalam lagu “I Left My Heart In San Francisco,” menciptakan karier yang gemilang selama puluhan tahun dan mendapatkan pengakuan dari berbagai musisi, termasuk Frank Sinatra hingga Lady Gaga.

Meninggal di kampung halamannya di New York, penyebab kematiannya tidak diumumkan secara spesifik, namun pada tahun 2016, Bennett mengungkapkan bahwa ia didiagnosis menderita penyakit Alzheimer.

Sepanjang hidupnya, Bennett selalu menyatakan ambisinya untuk menciptakan “katalog hit daripada sekadar merekam hit.” Dan hal ini terbukti dengan lebih dari 70 album yang telah ia rilis dan meraih 19 Grammy.

tony bennett
Penyanyi legendaris Tony Bennett pada acara komedian Jon Stewart dan Stephen Colbert “Rally to Restore Sanity and/or Fear” di National Mall, Washington, DC, 30 Oktober 2010. (AP/Carol yn Kaster, File)

Bukan hanya para penggemar, rekan-rekan sesama musisi pun sering memuji bakat Bennett. Salah satu pujian paling berarti datang dari Frank Sinatra dalam sebuah wawancara majalah Life pada tahun 1965. Sinatra menyatakan, “Tony Bennett adalah penyanyi terbaik dalam bisnis musik. Melihatnya bernyanyi sungguh-sungguh menyenangkan saya. Ia mampu menggerakkan hati saya dan menyampaikan emosi dari sang komposer, bahkan mungkin lebih dari itu.”

Dalam kenangan, ia meninggalkan istrinya Susan, serta putri-putrinya, yaitu Johanna, Antonia, dan putra-putranya, yaitu Danny dan Dae, juga sembilan cucu.

Penghargaan pun menghiasi perjalanan karier Bennett, antara lain penghargaan Kennedy Center Honoree pada tahun 2005 dan National Endowment for the Arts Jazz Master pada tahun 2006. Tidak hanya itu, ia juga berhasil meraih dua Penghargaan Emmy untuk “Tony Bennett Live By Request: A Valentine Special” (1996) dan “Tony Bennett: An American Classic” (2007).

Selain menjadi penyanyi ulung, Bennett juga memiliki hobi melukis. Setiap kali berada dalam tur konser, ia selalu membawa buku sketsa lukisan. Karya-karya lukisannya yang ditandatangani dengan nama keluarga, Benedetto, banyak dipamerkan, termasuk di Museum Seni Smithsonian, yang termasuk potret teman-teman musisi dan pemandangan indah Central Park.

Kepergian Tony Bennett telah meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia musik, tetapi warisan dan inspirasinya akan terus hidup melalui karya-karya indahnya yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *