Kebakaran di Pulai Maui Hawaii Sudah Renggut 93 Nyawa

kebakaran hutan di hawai
Api dan asap kebakaran hutan di persimpangan Hokiokio Place dan Lahaina Bypass di Maui, Hawaii, Selasa, 8 Agustus 2023. (Zeke Kalua/Kabupaten Maui via AP)

PROGRES.ID – Tragedi kebakaran di Pulau Maui, Hawaii telah merenggut nyawa 93 orang, namun jumlah ini berpotensi bertambah ketika tim penyelamat bersama anjing pelacak terus menyisir reruntuhan ratusan rumah dan kendaraan yang hangus terbakar, demikian seperti yang dilansir oleh AFP.

Lebih dari 2.200 bangunan hancur dan terbakar ketika kobaran api merajalela di Kota Lahaina, mengakibatkan kerugian mencapai 5,5 miliar dolar AS dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Bacaan Lainnya

Tampaknya melalui banyak video yang beredar, Lahaina tampak seperti kota mati. Ini menjadi kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat dalam satu abad terakhir. Kebakaran besar terakhir sebelumnya terjadi pada tahun 1918, ketika 453 orang meninggal di Minnesota dan Wisconsin. Namun, bagaimana sebenarnya kebakaran di Maui ini bermula?

Dikutip dari CBS News, sebagian besar wilayah Hawaii berada dalam peringatan risiko tinggi terhadap kebakaran hutan. Namun, penyebab pasti kobaran api pertama kali belum teridentifikasi.

“Kami tidak tahu apa yang sebenarnya memicu api, tetapi kami telah diberitahu sebelumnya oleh Layanan Cuaca Nasional bahwa kami berada dalam situasi red flag,” ujar Mayor Jenderal Kenneth Hara, Komandan Jenderal Garda Nasional Angkatan Darat Hawaii.

“Kondisi cuaca yang panas dan kering telah berlangsung dalam beberapa waktu bersamaan dengan angin kencang,” lanjutnya.

Gubernur Hawaii, Josh Green, percaya bahwa kombinasi faktor cuaca mempengaruhi munculnya kobaran dan penyebaran api.

“Menurut perkiraan saya, pemanasan global yang dikombinasikan dengan kondisi kekeringan, ditambah dengan badai besar yang melanda lepas pantai dan menghasilkan angin kencang, semuanya berkontribusi dalam hal ini,” ungkapnya.

Layanan Cuaca Nasional melaporkan bahwa angin kencang ini disebabkan oleh Badai Dora, badai yang melintasi Samudra Pasifik di beberapa ratus mil selatan Pulau Hawaii. P

ada Rabu (9/8/2023) pagi, Badai Dora mencapai kategori 4 menurut Central Pacific Hurricane Center. Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 60 mil per jam merusak Maui, memutuskan aliran listrik, dan merusak banyak rumah.

Selama akhir pekan, muncul laporan bahwa perusahaan listrik Hawaiian Electric, yang mengoperasikan Maui Electric dan melayani 95 persen negara bagian, tidak menerapkan langkah-langkah pencegahan keselamatan.

Diberitakan bahwa mereka tidak memutus aliran listrik di daerah yang mungkin terkena angin kencang yang dapat memicu kebakaran. Namun, Adam Weintraub, Juru Bicara Badan Manajemen Darurat Hawaii, menyatakan bahwa catatan departemen tidak menunjukkan bahwa sirene peringatan di Maui telah berbunyi pada hari Selasa (8/8/2023). Sebaliknya, peringatan darurat telah disampaikan melalui ponsel, televisi, dan stasiun radio.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.